Jumat, 19 November 2010 | By: 412IF

Ribuan Warga Makassar Shalat Idul Adha

Jamaah Haji Indonesia Agar Jadi haji Mabrur
Makassar, Ribuan warga muslim Makassar dan sekitarnya yang sebagian merupakan jamaah Muhammadiyah, An-Nadzir dan Hizbut Tahrir Indonesia, Selasa pagi, melaksanakan Shalat Idul Adha 1431 Hijriah di sejumlah lokasi. Pelaksanaan Shalat Idul Adha tersebut dilakukan di beberapa lokasi di antaranya lapangan Universitas Hasanuddin Baraya dan halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah, di Makassar, Sulawesi Selatan, serta kawasan Danau Mawang, Kabupaten Gowa.

Di lapangan Unhas Baraya, Dr H Muh Alhamid bertindak sebagai khatib dengan tema khutbah "Hikmah dan Pesan Spiritual Ibadah Qurban". "Hikmah dari peristiwa sejarah kurban, patut menjadi teladan bagi umat Islam dengan mencontoh keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail," kata Alhamid ketika menyampaikan khutbah Dia mengatakan, pengorbanan seorang ayah yang dicontohkan sosok Nabi Ibrahim AS memperlihatkan kecintaan dan kepatuhan terhadap Allah SWT, karena rela mengorbankan putra kesayangannya Ismail AS.
Karena itu, lanjut dia, sikap ikhlas menjalani kehidupan menjadi dasar pembentukan iman. Hanya saja diingatkan, kekayaan atau kesejahteraan bukan simbol kesayangan Allah, sebaliknya kemiskinan yang dialami seseorang juga bukan simbol kebencian Allah.

"Allah SWT tidak memandang kategori, karenanya kekayaan itu tidak boleh dibenci dan kemiskinan juga tidak boleh dilestarikan," ujarnya. Berkaitan dengan hal tersebut, dia mengatakan, dalam memaknai hari raya kurban, menumbuhkan solidaritas dengan membagikan daging kurban kepada kaum duafa dan korban bencana alam menjadi salah satu bentuk aksi.

Sementara itu jamaah An-Nadzir, sebuah aliran keagamaan yang berbasis di Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, juga menggelar shalat Idul Adha mendahului shalat Idul Adha yang ditetapkan pemerintah pada Rabu (17/11).

Seusai melaksanakan Shalat Idul Adha, Selasa, jamaah An-Nadzir yang berjumlah sekitar 500 orang melakukan pemotongan hewan kurban. ()

Khatib Shalat Id : Jamaah Haji Indonesia Agar Jadi haji Mabrur


Sementara itu, Khatib Shalat Idul Adha di Pusat Da'wah Muhammadiyah, Sulawesi Selatan, Zainuddin Sialla, meminta agar Ummat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji menjadi Haji Mabrur, bukan Haji Mardud yang ditolak oleh Allah.

"Kita berharap dan mendoakan semoga ummat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji kembali menjadi haji Mabrur, bukan menjadi haji Mardud," katanya di depan sekitar 5.000 jamaah Shalat Id di Makassar, Selasa. Menurut dia, seorang Haji Mardud ketika menjadi pemimpin atau pejabat akan membawa bangsa ini kepada kerusakan moralitas bangsa yang lebih besar.

Ia mengatakan, pejabat di negeri ini dari kabupaten sampai pusat termasuk anggota DPRD umumnya sudah melaksanakan ibadah haji, namun disayangkan karena hal tersebut dinilai tidak membawa perbaikan moral dan etika secara umum di negeri sekitar 90 persen penduduknya beragama Islam.

"Seharusnya kita melakukan tobat nasional, sebagai introspeksi atas berbagai permasalahan bangsa seperti bencana alam. Kita juga harus bereaksi menghadapi bencana dengan melakukan taubat, sabar, dan ikhtiar," ucapnya.

Meski pemerintah menetapkan lebaran Idul Adha 17 November, namun sudah banyak Ummat Islam yang mengikuti pelaksanaan Shalat Id yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, bahkan sampai menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Lapangan Pusat Da'wah Muhammadiyah tidak mampu menampung jamaah, sehingga sebagian harus masuk dalam gedung bahkan ada yang terpaksa di luar pagar hingga pinggir jalan. Penyelenggaraan Shalat Id di Makassar, berlangsung di puluhan titik, bukan cuma diikuti insan Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir, tetapi juga masyarakat umum.

Meski begitu, disisi lain umumnya perguruan tinggi, perkantoran, dan pusat-pusat perbelanjaan masih melaksanakan aktivitas rutin. Bahkan pasar-pasar tradisional semakin ramai dipadati warga Makassar yang membeli kebutuhan lebaran seperti daging, ayam kampung dan rempah-rempah. 


 
sumber: makassarkota.go.id

0 komentar:

Posting Komentar